Kisah Irfiandi, Dengan Vespa Menuju Eropa
Di Jalanan Hadapi Preman, di New Delhi Ditipu Staf Lokal KBRI
Minggu, 05 Agustus 2012 – 00:05 WIB

Irfiandi alias Andy Leeano dengan Vespanya berpose bersama petugas keamanan dan staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi, Rabu (1/8). Foto : Ayatollah Antoni/JPNN
Meski demikian ia tetap harus berurusan dengan KBRI New Delhi. Sebab, ia butuh rekomendasi dari KBRI untuk bisa masuk Pakistan. Beruntung ada Atase Pertahanan KBRI India, Kolonel Laut I Putu Arya Angga Suardika yang banyak memfasilitasi Irfiandi. "Saya diundang ke rumah Pak Athan (Atase Pertahanan). Beliau banyak membantu dan rekomendasi KBRI pun cepat keluar," ucapnya.
Berbagai suka dan duka memang menyertai perjalanan Irfiandi. Pengalaman unik sempat dialaminya saat singgah di Pattani di pinggiran Bangkok. Ia merogoh kocek sekitar 300 bath untuk bayar penginapan. "Jam dua malam pintu kamar saya diketok. Saya nggak tahu, tapi yang ketok pintu itu cewek sambil bawa kondom. Ternyata 300 bath hanya untuk sebentar saja. Kalau mau sampai pagi nginepnya mesti bayar lagi," katanya sembari terkekeh.
Namun hal-hal yang menyerempet bahaya juga dialaminya. Di Laos atau Kamboja misalnya, Irfiandi harus berurusan dengan kawanan anjing. Untungnya, Vespa hasil modifikasi itu dilengkapi megaphone TOA. "Saya pakai sirine di TOA untuk mengusir kawanan anjing liar," katanya.
Tapi ada bahaya lain yang juga kadang harus dihadapi Irfiandi, yakni saat harus berurusan dengan para preman yang mabuk di warung-warung di Laos, Kamboja ataupun Thailand. Untuk itu, Irfiandi harus pintar-pintar menempatkan diri.
Kecintaan akan Vespa dan petualangan membuat Irfiandi rela bersusah-payah dan bertaruh nyawa. Dengan mengendarai Vespa, ia melintasi jalanan di sejumlah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu