Kisah 'Keringat' Zainuddin M.Z di Masjid Fajrul Islam

Undang Para Pejabat agar Renovasi Cepat Selesai

Kisah 'Keringat' Zainuddin M.Z di Masjid Fajrul Islam
Ribuan pelayat mengiringi pemakaman jenasah KH. Zainuddin MZ . FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
Masjid itu mulai direnovasi pada 2004 dan kelar empat tahun kemudian (2008). Biayanya pun membengkak. Jika awalnya diperkirakan menelan dana sekitar 3,6 miliar, ternyata renovasi itu menghabiskan Rp 5 miliar. Lamanya proses renovasi, kata Fatullah yang juga sekretaris Masjid Fajrul Islam, tidak disebabkan masalah dana. Tapi, itu terjadi karena ulah kontraktor.

Kini Masjid Fajrul Islam sudah berdiri megah. Pada Maret 2010, masjid itu diresmikan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Jika dulu hanya mampu memuat sekitar 600 jamaah, kini Masjid Fajrul Islam bisa menampung lebih dari seribu jamaah.

Kombinasi warna kalem hijau dan biru tampak enak dipandang. Lantai dasar masjid tersebut berfungsi sebagi tempat pertemuan. Karena bukan ruangan utama ibadah, tidak banyak ornamen yang dipasang untuk memperindah. Ruangan tersebut dibiarkan lapang tanpa karpet untuk beribadah. Di belakangnya terdapat tempat wudu pria dan wanita.

Untuk memasuki ruang ibadah utama, jamaah harus menaiki tangga. Terdapat empat pilar berdiameter sekitar 80 cm yang menopang kubah utama. Jendela besar dengan kaca berwarna-warni menambah kesan indah. Ukurannya yang besar membuat suasana masjid menjadi adem ketika semua jendela dibuka lebar.

Di depan rumah KH Zainuddin M.Z. terdapat masjid yang cukup megah. Dulu kondisinya tak semegah sekarang. Renovasi tempat ibadah itu diprakarsai Zainuddin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News