Kisah Mahasiswa yang Gigih Berwirausaha, Luar Biasa
Saat itu hanya memiliki modal Rp 500 ribu. Dengan modal seadanya ia berusaha memiliki gerobak dan blender sendiri untuk berjualan. Ia pun mengumpulkan bahan bekas.
Ia kemudian membuat gerobak sendiri yang ia beri warna merah putih, dan berjualan di Pagesangan.
“Saya masih ingat saat itu saya hanya memiliki empat renteng Pop Ice dan dua bungkus rokok,” tuturnya.
Di hari pertama jualan, ia hanya mendapatkan uang Rp 40 ribu. Hal ini membuat ibunya sedikit kesal dan memintanya berhenti. Namun tekadnya yang kuat membuatnya tidak menyerah.
Gani tetap memilih berjualan. Hasilnya tidak menghianati usahanya. Setiap hari hasil jualannya meningkat hingga akhirnya ia menghasilkan Rp 500 ribu per hari.
Namun ia mulai berpikir untuk meningkatkan usahanya. Ia pun membuka usaha lumpia, es buah hingga es pisang hijau.
“Sebelum kuliah saya buat dan dipasarkan ke sekolah. Sayangnya itu juga tidak jalan,” sambungnya.
Melihat usahanya yang mulai menurun, Gani akhirnya memutuskan untuk membuka usaha lain. Usaha tersebut berhubungan dengan kuliah yang sedang ia tempuh.
Suara bising mesin las terdengar dari sebuah bengkel kecil di tepi jalan di Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa
- 959 Unit Begawan Apartemen Milik PPRO Ludes Terjual
- Satu Dekade KUMPUL, Momentum Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University
- Pelaku Pencurian HP Mahasiswa di Ogan Ilir Ditangkap