Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis)

Tsunami Akhir Tahun dari Gedung Lipstik

Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis)
Kisah Man of The Year yang Sebenarnya (2-Habis)
Kemutlakan sistem kapitalisme kembali dapat pelajaran. Lima tahun lalu, Amerika Serikat baru saja belajar bagaimana mengawasi akuntan. Yakni setelah terbongkar mega-skandal secara beruntun: Enron dan Worldcom. Sejak 2003 itu salah satu praktik prinsip kapitalisme "bisnis mengawasi dirinya sendiri", harus dikoreksi. Sejak saat itu kantor akuntan harus menjalani pemeriksaan otoritas moneter. Yakni, melihat apakah kantor akuntan itu masih menjalankan praktik akuntansi yang baik atau tidak. Sebelumnya, pemeriksaan itu juga ada, tapi oleh diri sendiri. Lalu terbongkar mega-skandal keuangan Enron dan Worldcom: akuntan ternyata justru jadi bagian dari skandal itu.

Mengapa masih juga bobol dalam kasus Bernie?

Ceritanya lain lagi. Peraturan di atas hanya untuk akuntan publik. Padahal, di AS, sebagaimana juga di banyak negara, termasuk Indonesia, banyak juga akuntan nonpublik. Untuk jenis ini, pemeriksaan (peer review) masih tetap dilakukan hanya oleh organisasi profesi mereka.

Lalu, apa kata organisasi akuntan nonpublik itu terhadap Friehling? Ternyata sangat mengejutkan. Sudah 15 tahun lamanya Friehling@Horowitz tidak mengikuti peer review. Dan, yang berlaku seperti Friehling ini ternyata banyak. Dari 350.000 anggotanya, hanya 33.000 yang masih mengikuti peer review. Jadi? Ya yalah. Terjadilah semua itu.

TAHUN baru ini babak baru pula bagi Bernard Lawrence "Bernie" Madoff. Konglomerat yang dituduh sebagai "penipu perorangan terbesar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News