Kisah Mengharukan, Dari Menandu Pasien Hingga Dihadang Babi Hutan

Kisah Mengharukan, Dari Menandu Pasien Hingga Dihadang Babi Hutan
Tampak bidan desa membawa pasien dengan cara menandu menuju mobil ambulance, Perjalanan ditempuh hampir mencapai dua jam. FOTO: DOK.Pri for JPNN.com

Di tengah perjalanan sekitar tiga puluh menit kemudian, tiba-tiba dihadang dan nyaris diseruduk tiga ekor babi hutan. Keluarga yang mengantarkan berlarian menyelamatkan diri, hingga hanya bidan desa Regina, pasien ibu yang ditandu, dan empat orang penandu yang tidak bisa lari ke mana-mana.

Di tengah ketakutan dan kepanikan, kebetulan seekor anjing lewat dan mengejar tiga ekor babi hutan itu.

Perjalanan kembali dilanjutkan dengan melewati jalan setapak dan licin. Melewati jalan rusak membuat bidan desa Regina terjatuh beberapa kali. 

Pasien yang ditandu akhirnya selamat sampai dibawa ambulans ke PONED, dirujuk lagi ke rumah sakit Kota Tasikmalaya. Lama perjalanan rumaah ke lokasi PONED, Puskesmas Karangnunggal, Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal itu mencapai dua jam

“Alhamdulillah pasien bisa diselamatkan masuk ICU," ujarnya.

Kisah luar biasa bertugas sebagai bidan desa PTT (Pusat), yang mengabdi di desa terpencil, dengan kondisi tidak ada listrik, dan jaringan (signal) hingga kesulitan komunikasi serta medan kerja yang sulit dijangkau.

Regina, satu dari puluhan ribu bidan desa yang saat ini berjuang menyelamatkan ibu melahirkan. Ia menjadi pelanjut semangat perjuangan RA Kartini khususnya di bidang kesehatan guna melayani masyarakat desa.

Karenanya, ia dan rekan-rekan seprofesinya tengah berjuang bersama FORBIDES PTT (Pusat) Indonesia untuk mendapatkan perlindungan negara dan hak kepastian kerja sebagai pegawai tetap negara.(esy/jpnn)

Profesi bidan desa sering disebut sebagai pelengkap. Namun faktanya, merekalah yang menjadi pionir dalam layanan kesehatan, menggantikan posisi dokter


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News