Kisah Mereka yang Setia Menjaga Orangutan dari Ancaman Virus Corona

Kemiripan DNA ini sekarang justru bisa berakibat fatal.
Apalagi menurut mereka orangutan sangat rentan terhadap penyakit pernapasan pada umumnya, sehingga COVID-19 dapat berdampak lebih buruk kepada orangutan daripada manusia.
Kedelapan "siswa" sekolah rimba ini diselamatkan setelah ibu mereka terbunuh dan kini menjalani "pendidikan" agar nantinya mereka bisa kembali ke alam liar.
Pakar primata dari FOUR PAWS, Dr Signe Preuschoft menyatakan penyebaran COVID-19 telah memicu kekhawatiran para pengelola sekolah.
"Setelah mengalami begitu banyak penderitaan dalam kehidupan singkat mereka, kami ingin memastikan anak-anak orangutan ini dapat tumbuh dengan aman sampai mereka cukup dewasa untuk dilepasliarkan," katanya kepada Farid M. Ibrahim dari ABC.
"Kami telah melakukan segala upaya untuk melindungi mereka dari virus corona," ujar Dr Preuschoft.

Karena jumlah kasus virus corona yang dilaporkan di Indonesia perlahan meningkat, ada risiko bahwa pengasuh yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayi dan anak orangutan yang mereka asuh.
Penyebaran virus corona berpotensi memusnahkan populasi orangutan yang tersisa saat ini. Bila COVID-19 terbukti mematikan manusia, dikhawatiran virus itu juga bisa membunuh orangutan
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Gerak Cepat, BKSDA Kaltim Kerahkan Tim Cari Keberadaan Orangutan di Area Tambang
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak