Kisah Pemilik Gerai Mie Ayam Marta Bayar Seikhlasnya, Mengharukan, Inspiratif

Kisah Pemilik Gerai Mie Ayam Marta Bayar Seikhlasnya, Mengharukan, Inspiratif
Restu Zulfikar bersama ibunya, Marta (55) di depan gerai Mie Ayam Marta berbayar seikhlasnya di lantai dasar Lotte Mart Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (18/7/2020). Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty

Dari pengalaman tersebut, Restu ingin memberdayakan ibu-ibu kepala keluarga lewat donasi yang dikumpulkannya dari mi ayam berbayar seikhlasnya.

"Dalam hati saya pernah berkata, kalau sukses nanti saya ingin hidup membantu orang lain," kata Restu.

Kehidupan susah di masa kecil mengajarkan Restu untuk berbagi dan membantu sesama.

Kesusahan yang dirasakannya bahkan pernah membeli sepotong ayam dimakan untuk dua hari.

Sementara sang ibu selalu mengajarkan nilai-nilai berbagi kepada Restu, hingga membuatnya selalu tergerak untuk berbagi dengan sesama.

Jauh sebelum usaha mi ayam berbayar seikhlasnya, Restu sudah mendonasikan 20 persen pendapatan dari usaha restoran Korea yang sudah dikelolanya sejak satu tahun dua bulan.

Tujuan Restu hanya satu. Walaupun dalam usaha perlu memikirkan keuntungan, tapi ia juga ingin setiap usaha yang dimilikinya punya manfaat untuk orang lain.

"Saya ingin jadi kapitalis yang bermartabat," kata Restu.

Restu Zulfikar si pemilik gerai Mie Ayam Marta berbayar seikhlasnya, cerita tentang kisah hidupnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News