Kisah Pengatur Lalu Lintas Pesawat di Bandara Soetta

Kisah Pengatur Lalu Lintas Pesawat di Bandara Soetta
Lestari Catur Wulandari Rini saat berada di Ruang TWR ATC Bandara Soekarno Hatta, Senin (19/2/2018) FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS

Di Soetta, para ATC atau pengatur lalu lintas udara terbagi ke dalam tiga bagian. ”Bagian tower (TWR), Approach Control (APP), dan Area Control Center (ACC),” tutur Rini yang mendampingi Jawa Pos berkeliling.

Peraturan pertama untuk masuk ke ruang kerja ATC adalah mengheningkan telepon. Sebab mikrofon yang digunakan untuk komunikasi dengan pilot sangat peka dengan suara.

Aturan kedua adalah tidak boleh ngajak ngobrol yang sedang kerja. Mereka harus benar-benar fokus sebab berkaitan dengan keselamatan pesawat.

Ketiga, tidak boleh memotret menggunakan flash. Cahaya dari flash bisa memecah fokus juga.

TWR berada di bagian paling atas tower. Jika di lihat dari luar, ruang kerja TWR seperti gardu pandang. Kaca-kaca besar mengelilingi ruangan tersebut.

Petugas di sini memang bertujuan untuk memantau pesawat yang dapat terlihat dengan mata. Biasanya pesawat yang mau landing, take off, dan sedang parkir.

Perempuan 43 tahun yang menjabat sebagai supervisor APP itu memberi contoh pesawat Lion Air yang kebetulan akan parkir. Dari pantauan mata terlihat ada garis bertuliskan A1, A2 hingga A7.

A1, A2, hingga A7 itu merujuk kepada slot parkir. Pesawat Boeing tersebut akan parkir ke A6.

Mengatur lalu lintas peseta di Bandara Soetta tantangannya lebih berat karena merupakan bandara terpadat ketiga di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News