Kisah Pengungsi Rohingya Menyesal Kabur dari Indonesia demi Australia
Selasa, 23 Juni 2020 – 12:12 WIB
Ia mengisahkan bagaimana kerusuhan mulai merebak di tahun 2012.
"Semua pria ditangkap dan dibawa oleh tentara Myanmar. Kebanyakan yang dibawa tentara ini tidak pernah lagi kembali," ujarnya.
Photo: Kelompok solidaritas pengungsi mendirikan tenda dekat hotel dimana Abdul Sattar kini berada. (ABC News: Nibir Khan)
"Ibuku punya sedikit uang dan berhasil menaikkan saya ke perahu menuju Bangladesh," jelasnya.
"Tapi perahu itu ternyata berlabuh di Thailand. Lalu saya pun turut berjalan kaki melintas ke Malaysia," kata Sattar.
Ia menggambarkan betapa beratnya perjalanan darat yang kini ia sesali.
"Saya kehilangan harapan, tak tahu apa yang saya lakukan, dan saya merasa seperti anjing liar," ujarnya.
"Saya mungkin tidak akan datang ke Australia jika tahu mereka akan memperlakukanku seperti itu," kata Sattar.
Begitu tiba di Indonesia, Abdul langsung ditahan. Selama sembilan bulan. Pengungsi Rohingya itu baru menginjak usia 15
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Sarung Tangan Buatan Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Merambah Pasar Australia
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
- Menang Tipis dari Juara Bertahan, Indonesia Ketemu China di Final Uber Cup 2024
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23