Kisah Perempuan Dokter Hewan, Sejam di Perahu sambil Mengelus Harimau

Kisah Perempuan Dokter Hewan, Sejam di Perahu sambil Mengelus Harimau
HARIMAU: Erni Suyanti Musabine (39), dokter hewan yang bertugas di Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu saat merelokasi harimau sumatera ke habitatnya di kawasan hutan konservasi Bengkulu ke hutan konservasi TWA Seblat hanya dengan menggunakan perahu. Foto: ISTIMEWA/RAKYAT BENGKULU

jpnn.com - DI hadapannya, seekor harimau sumatera tak kuasa bergerak karena terperangkap jerat. Tapi, tak ada sumpit yang memadai. Untuk bisa membius si raja hutan sebelum nanti dibebaskan dari perangkap itu, Erni Suyanti Musabine pun harus melakukannya dengan tangan.

EKI KURNIA, Kota Bengkulu

Perlahan dokter hewan yang akrab disapa Yanti tersebut bergerak mendekat. Tak ada reaksi. Namun, seiring kian dekatnya jarak, hewan bernama Latin Panthera tigris sumatrae itu mulai mengaum.

Badannya memang terperangkap. Tapi, auman harimau dari jarak sedekat itu hampir pasti bisa merontokkan nyali. Untung, ketenangan Yanti akhirnya turut menenangkan si harimau.

Si raja hutan itu bagaikan paham, Yanti datang untuk menolong. Pembiusan pun berjalan lancar. Harimau itu berhasil dilepaskan dari jerat yang memerangkapnya di pedalaman Bengkulu Utara tersebut sebelum kemudian direlokasi.

’’Rasa takut pasti ada, apalagi itu pengalaman pertama,’’ ujar Yanti mengenang pengalaman perdananya membebaskan harimau dari jerat pada 2007 itu.

Tapi, perempuan 39 tahun asal Nganjuk tersebut mengungkapkan, asalkan punya pengetahuan tentang perilaku satwa yang ditangani, rasa takut itu akan hilang sendiri.

’’Harimau tidak akan mengganggu bila tidak diganggu dan bahkan mau menolong,’’ katanya kepada Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), Selasa (5/1).

DI hadapannya, seekor harimau sumatera tak kuasa bergerak karena terperangkap jerat. Tapi, tak ada sumpit yang memadai. Untuk bisa membius si raja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News