Kisah Razka Nabillian Berbagi Nasi Kotak, Terinspirasi dari Ojol hingga Jadi Rutinitas

"Saya sering melihat dikasih nasi bungkus saja kayak senang banget. Itu yang membuat saya pingin berbagi terus," ucap Razka.
Dia mengaku memutuskan untuk saling berbagi saat dirinya bertemu dengan beberapa ojek online (Ojol) di sebuah warung, lantas bercerita tak mendapatkan orderan satu pun dari pagi hingga magrib.
"Dia (Ojol) cerita belum makan, bensin pulang ke rumah pun engak ada," kata Razka.
Pria kelahiran Jakarta itu lantas bertanya dalam hatinya, apa yang harus dilakukan sebagai anak muda untuk meringankan beban orang lain di masa pandemi Covid-19.
Lantas, saat itu, pria berpofesi Brand Ambasador di Sosial Banking itu pun memberikan beberapa nasi bungkus dan sedikit rezeki kepada beberapa Ojol tersebut.
Hal yang mengharukan kala itu, kenang dia, ketika beberapa Ojol tersebut menitikan air mata di hadapannya sembari mengucap syukur.
"Tak disangka-sangka mereka ngeluarin air mata. Terus mengucapkan syukur alhamdulillah berkali-kali," cerita Razka.
Pebisnis muda itu menceritakan awal masa peberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PSBB), aksi sosialnya tersebut membagi 100 kotak makanan dan berlangsung tiap hari.
Kisah Razka Nabillian Donald menceritakan aksi sosialnya berbagai nasi bungkus kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Pengemudi Daring Ingin Potongan Aplikator Turun Jadi 10 Persen, Adian Siap Memperjuangkan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Adian Napitulu Perjuangkan Potongan Aplikator ke Ojol Turun Jadi 10 Persen