Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (1)
Meninggal Sehari Setelah Dokter Nyatakan Sembuh
Rabu, 03 Juni 2009 – 06:27 WIB
Karena itu, tak seorang pun menyangka Panca akan pergi untuk selamanya pada Rabu siang (27/5), sehari setelah dinyatakan sembuh. "Sama sekali tidak menyangka kalau Mas harus pergi secepat itu. Padahal, paginya, sebelum ke rumah sakit, dia masih main game, play station, dengan anaknya," tutur Yuli, istri Panca, yang Agustus mendatang melahirkan anak kedua.
Rabu pagi itu, tambah Yuli, dia dan suami ke RS Siloam bukan untuk kontrol Hyper-IgE-nya. "Kami ke rumah sakit untuk memeriksakan bisul di kaki Mas Panca, yang sebenarnya sudah kering. Tapi, supaya lebih jelas, ya kami kontrolkan."
Karena itu, bisa dibayangkan, di taksi yang membawa mereka ke RS, tiba-tiba Panca mengeluh napasnya sesak. Istrinya kemudian minta Panca menyandarkan kepala di bahu sang istri. Begitu menyandar, Panca terbatuk kecil dan mengeluarkan darah walaupun tidak banyak. Ini kejadian kali kesekian dalam sebulan terakhir.
Namun, kali ini Panca tak sempat mengeluh. Sesaat setelah terbatuk, tangannya yang masih menggenggam es batu terkulai, disusul kepalanya. Tentu saja sang istri panik.
Jangan abaikan gejala flu! Apalagi, kalau gangguan kesehatan ringan itu muncul berulang-ulang. Sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli. Jangan diobati
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor