Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (1)
Meninggal Sehari Setelah Dokter Nyatakan Sembuh
Rabu, 03 Juni 2009 – 06:27 WIB

Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (1)
Sambil menelepon dr Djoko, Yuli memeriksa napas sang suami. Sementara ibunya yang duduk di samping sopir, segera meloncat ke belakang untuk memeriksa nadi sang putra. "Detak nadinya masih ada, tapi memang tipis," kata sang ibu.
Saking paniknya, Yuli sampai harus menendang jok si sopir agar mempercepat laju taksinya.
Tak butuh waktu lama bagi taksi itu untuk sampai ke UGD RS Siloam. Di situ dr Haryono, yang pagi itu kebagian tugas jaga UGD sudah menunggu kedatangan Panca.
"Ketika datang, napasnya sudah berhenti. Saya coba lakukan resusitasi (bantuan napas, Red) sampai 30 menit. Tapi, tidak berhasil," tutur dokter umum itu. Lazimnya resusitasi hanya dilakukan antara 15 hingga 20 menit.
Jangan abaikan gejala flu! Apalagi, kalau gangguan kesehatan ringan itu muncul berulang-ulang. Sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli. Jangan diobati
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu