Kisah Seorang Gadis Selalu Diantar Sang Pacar ke 'Lembah Hitam'

Kisah Seorang Gadis Selalu Diantar Sang Pacar ke 'Lembah Hitam'
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

Menariknya pada kamar tempat ngobrol dengan V ditempel pengumuman yang menerangkan bahwa sang PSK merangkap waitress tak boleh mabuk dan tidur hingga tamu habis. Jika melanggar mereka dikenakan denda Rp 500 ribu. Usut punya usut ternyata para PSK tersebut tidak memiliki gaji tetap. Uang mereka peroleh berasal dari biaya sewa para pelanggannya setelah dipotong oleh sang papi maupun mami.

Mirisnya, PSK yang mengais keuntungan tak hanya berasal dari luar Bali. Koran ini sempat bertemu dan ngobrol panjang lebar dengan dua PSK asli Bali, yakni W (21), asal Busungbiu, Buleleng, dan P (24), asal Kintamani. Keduanya mengaku bekerja sebagai sales di Denpasar kepada pihak keluarganya. W yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato mengaku mau jadi PSK karena sakit hati.

“Pidan timpale uling Jawa anu ngajakin megae care kene (Dulu teman saya asal Jawa yang ngajak kerja seperti ini),” ucapnya.(surya kencana/rdr/mus/fri/jpnn)

DENPASAR - IN (19), salah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) mengaku mempunyai pacar. Sayangnya, sang pacar yang seharusnya menjaga justru menjerumuskannya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News