Kisah Sunan Ampel Datang ke Jawa, Kehancuran Champa & Kebaikan Prabu Brawijaya

Kisah Sunan Ampel Datang ke Jawa, Kehancuran Champa & Kebaikan Prabu Brawijaya
Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com - Sejarah penyebaran Islam di Nusantara, khususnya Jawa, tak bisa dilepaskan dari peran Wali Songo atau Wali Sanga. Di antara sembilan wali itu ada Sunan Ampel.

Kisah mengenai Sunan Ampel, baik itu dalam bentuk historiografi maupun cerita tutur, tersebar di banyak tempat dan masih bertahan hingga kini. Nama aslinya ialah Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat.

Sebutan Sunan Ampel itu merupakan buah dari keputusan Kerajaan Majapahit mengangkatnya  menjadi imam di Surabaya dan wali di Ngampeldenta.

Agus Sunyoto dalam bukunya yang berjudul Atlas Wali Songo (2016) mencatat Ngampeldenta sebagai salah satu pusat pendidikan Islam dan pencetak para ulama/wali yang kelak menyebarkan agama itu hingga ke penjuru Nusantara.

Sunan Ampel lahir di Kerajaan Champa. Dia merupakan putra ulama besar Syekh Ibrahim as-Samarkandi.

Syekh Ibrahim diyakini berasal dari Samarkand yang kini termasuk dalam wilayah Uzbekistan. Dia menikahi Dewi Candrawulan yang merupakan putri Raja Champa.

Dari perkawinan itulah Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat. Sekitar 1440 M, Raden Rahmat ikut ayahnya menuju tanah Jawa untuk menemui bibinya, Dewi Darawati, yang dikawini Raja Majapahit.

Sebelum ke Jawa, rombongan Syekh Ibrahim singgah di Palembang. Di bekas ibu kota Kerajaan Sriwijaya itulah Syekh Ibrahim as-Samarkandi memperkenalkan Islam kepada Adipati Palembang Arya Damar.

Di antara Wali Songo atau Wali Sanga ada Sunan Ampel dari Kerajaan Champa yang sebagian wilayahnya kini masuk Kamboja dan Vietnam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News