Kisah Tragis di Buku Prabowo Subianto: Daging Silet ABRI dan Korupsi di Dapur

Kisah Tragis di Buku Prabowo Subianto: Daging Silet ABRI dan Korupsi di Dapur
Menhan Prabowo Subianto saat menerima laporan kenaikan pangkat 10 Jenderal, Kemenhan, Minggu. Foto: antara

Sementara itu, jurnalis Pertahanan dan Keamanan Harian Kompas, Edna C Pattisina menyebut kejadian itu cukup menarik, sebab membuatnya paham tentang buruknya manajerial pangan di institusi militer.

"Ini menarik karena lewat (peliputan) pertahanan, saya enggak tahu tentang daging silet ini (jika tidak membaca buku Prabowo)," katanya dalam diskusi daring bertajuk "Cerita Prabowo tentang Jenderal Orde Baru dan Emak-emak", Jumat (13/8) malam.

Prabowo, sambung Edna, juga dibuat geram dengan kejadian tersebut. Dia mengungkapkan, Prabowo menyebut kejadian itu sebagai sesuatu yang "ironis".

Menurut Edna, kegeraman Prabowo itu semata-mata karena kecintaannya kepada TNI. Kecintaan yang sudah tertanam sejak mantan Danjen Kopassus itu tiba di Tanah Air.

Edna menceritakan, bagaimana Prabowo memutuskan masuk Akademi Militer (Akmil) tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Padahal ayahnya, begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo, sudah merencanakannya sekolah di Amerika Serikat usai mengenyam pendidikan di Eropa.

"Ketika dia balik ke Indonesia, bapaknya siapin sekolah di AS, (tapi) dia 'hilang', kan. Pas ditelepon muncul di Magelang (Akmil)," ungkapnya.

Prabowo diketahui mengenyam pendidikan menengah di di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia; Zurich International School di Zurich, Swiss; dan The American School di London, Inggris. (dil/jpnn)

Prabowo Subianto menceritakan sebuah hal tragis yang ia pernah temukan saat menjadi prajurit ABRI


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News