Kisah 'Wong Solo' yang Sudah 50 Tahun di Rumania

Kisah 'Wong Solo' yang Sudah 50 Tahun di Rumania
Djoko Sulistyo, orang Solo yang kini menetap di Rumania. Dia sering kangen suasana kampung halaman. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

Dari pernikahan gado-gado itu, lahirlah dua anak perempuan, Dewi Rosalia Atmo Hartono dan Rena Claudia Atmo Hartono. Djoko sebenarnya sangat ingin dua buah hatinya itu menjadi warga negara Indonesia. Namun, lagi-lagi stigma dari pemerintah Orde Baru sangat tidak mengenakkan. Dia khawatir anak-anaknya mendapat kesulitan di kemudian hari.

’’Saat itu, pemerintah Rumania yang dipimpin komunis juga sangat membedakan fasilitas untuk warga negaranya dan warga asing,’’ ujarnya. Karena itu, mau tidak mau, dua anak Djoko akhirnya ikut kewarganegaraan ibunya.

Selama 50 tahun tinggal di Rumania, Djoko dan keluarga baru empat kali bisa pulang ke Indonesia. Itu pun setelah rezim Orde Baru tumbang. Djoko sempat meyakinkan sang istri agar mau hidup di Indonesia. Sebenarnya Angela ingin memenuhi harapan suaminya. Namun, lagi-lagi Tuhan berencana lain. Pada 2002, anak kedua Djoko, Rena Claudia meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bucharest.

”Saya dan keluarga langsung tidak bernafsu lagi untuk hidup di Indonesia. Kami tak ingin meninggalkan makam Rena,” kata Djoko lirih.

Meski begitu, Djoko tidak ingin sedikit pun pindah kewarganegaraan. Dia tetap mempertahankan status permanent resident di Rumania. Pada 2004, Djoko sebenarnya telah pensiun dari KBRI. Meskipun sudah bekerja selama 29 tahun, status local staff membuat Djoko tetap tak bisa mengharapkan uang pensiun selayaknya pegawai negeri.

Untung, duta besar RI sampai saat ini tetap memberi dia kesempatan untuk bekerja di KBRI. Anak sulungnya, Dewi Rosalia, mengikuti jejak sang ayah, menjadi staf lokal di KBRI Bucharest.

Kendati sudah pensiun, Djoko masih tetap diminta mendampingi para tamu dari Indonesia sebagai penerjemah. Hanya, tentu kerjanya tak lagi full time. ”Bahasa Rumania itu tidak mudah. Hal itu yang mungkin membuat para diplomat di sini tak banyak yang bisa. Grammar saya juga tidak perfect,” katanya.

Tercatat, sejumlah tamu kenegaraan pernah dia dampingi. Sebenarnya Djoko sangat berharap bisa mendampingi Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri yang pernah berkunjung ke Rumania pada April 2003. Namun sayang, keahlian Djoko waktu itu tak termanfaatkan. Meskipun sudah disiapkan oleh KBRI, presiden ternyata sudah membawa penerjemah bahasa Inggris dari Indonesia.

BERAWAL dari niat mengejar pendidikan tinggi, Djoko Sulistyo Atmo Hartono malah nyantol di Rumania. Berbagai halangan membuat dia susah kembali ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News