Kisruh Lelang Beton, Kepala BPPBJ DKI Diminta Tak Mencari Kambing Hitam

Kisruh Lelang Beton, Kepala BPPBJ DKI Diminta Tak Mencari Kambing Hitam
Balai Kota DKI Jakarta. Foto: dok JPNN

"Singkatnya, menurut pengakuan Bless, bahwa dia dicopot dari Kepala BPPBJ di jaman Gubernur Djarot adalah korban dari perseteruan pengurus pusat salah satu partai besar dengan pengurus partai di DKI Jakarta karena persoalan proyek besar," kata Tom menirukan pernyataan Bless.

"Karena mendengar cerita tersebut, saya kemudian berani membawa dan merekomemdasikan saudara Bless untuk kembali menjabat Kepala BPPBJ DKI. Dan Bless juga berjanji akan bekerja profesional dan membenahi BPPBJ yang menurut Bless banyak permainan. Jadi, karena ucapannya itu saya mendukung Bless (kembali) jadi Kepala BPPBJ DKI," kisah Tom.

Namun, Tom melanjutkan, kini dirinya merasa tertipu. Karena Bless ternyata melanggar komitmen yang kala itu berjanji siap memperbaiki BPPBJ DKI era Gubernur Anies Baswedan.

"Jadi, apa yang diceritakan Bless kepada saya sebelum saya bawa (rekomemdasikan) ke Balaikota, ternyata itu hanya cerita pepesan kosong semata demi kembali meraih jabatan Kepala BPPBJ," sesal Tom.

"Sejujurnya, saya tidak kecewa dengan hal ini, tapi bagi saya, ini menambah pengetahuan dan wawasan saya, khususnya tentang perilaku dan kepribadian saudara Bless," sambungnya.

"Saya hanya merasa kasihan terhadap orang-orang yang dituduh Bless seperti beberapa Pimpinan DPRD DKI periode 2014-2019, dan seorang Sekjen partai besar dan sejumlah pegawai BPPBJ yang jadi korban (hasutan)," ujarnya.

"Terakhir, saya berdo'a mudah-mudahan saudara Bless sukses selalu dan panjang umur, dan terlepas dari kasus hukum," tutup Tom. (dil/jpnn)

Penjelasan Bless yang mencatut surat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI, tak lebih hanyalah retorika kosong


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News