KKP Optimalkan Sektor Perbankan, Untuk apa Bu Susi?

KKP Optimalkan Sektor Perbankan, Untuk apa Bu Susi?
Menteri Susi Pudjiastuti. Foto Dok JPNN


JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan sektor perbankan, guna memaksimalkan investasi serta pembiayaan industri perikanan. Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan, pemerintah telah berkomitmen melakukan pemberantasan illegal fishing.

Hasilnya kata Susi, sudah terbukti pada pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di sektor kelautan dan perikanan. “Produksi perikanan tangkap pada triwulan III 2015 mencapai 1,75 juta ton, sementara perikanan budidaya mencapai 3,83 juta ton," ujar Susi di Hotel Kempinski, Jakarta Rabu (30/3).

Meski begitu, pemberantasan illegal fishing dirasa tidak cukup dalam mengawal sektor kelautan dan perikanan. Karena itu, ujar Susi, dibutuhkan sinergitas antara KKP dengan sektor perbankan, terutama dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Kerjasama pada sektor perbankan dilakukan di berbagai lini, salah satunya kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengelolaan program JARING (Jangkau, Sinergi dan Guideline).

“Realisasi pembiayaan melalui program JARING pada 2015 mencapai Rp 6,69 triliun, melebihi target penyaluran sebesar Rp 5,3 triliun," beber Susi.

Selain itu, saat ini pemerintah juga fokus pada promosi investasi di 15 pulau kecil dan kawasan perbatasan. Pemerintah juga gencar mempromosikan peluang investasi melalui pengembangan sentra bisnis kelautan dan perikanan terintegrasi di 15 pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan.

KKP juga melakukan forum bisnis secara periodik dengan para pemangku kepentingan dan negara-negara tetangga, serta melakukan kerjasama dengan perusahaan Milik Negara (BUMN).

"Tentunya ini sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait konektivitas dan poros maritim dunia," tandas Susi. (chi/jpnn)

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan sektor perbankan, guna memaksimalkan investasi serta pembiayaan industri perikanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News