Klarifikasi SBY Dianggap Permintaan Maaf

Klarifikasi SBY Dianggap Permintaan Maaf
Klarifikasi SBY Dianggap Permintaan Maaf
JAKARTA - Tim JK-Wiranto dan Mega-Prabowo menyambut gembira klarifikasi SBY terkait pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton. Dalam klarifikasinya, SBY menegaskan tidak pernah menuduh pihak tertentu, apalagi mengaitkan tragedi berdarah itu dengan pilpres.    "Kami menyambut baik klarifikasi SBY. Artinya, SBY secara tidak langsung telah memohon maaf dan meluruskan bahwa pengeboman itu tidak ada hubungannya dengan JK-Wiranto dan Mega-Prabowo," kata Yuddy Chrisnandi, jubir tim JK-Wiranto, kepada Jawa Pos di Jakarta kemarin (23/7).

   

Menurut Yuddy, tidak ada elite politik atau media yang memutarbalik isi pidato SBY. Dalam pidato tersebut, katanya, SBY jelas-jelas mengaitkan pengeboman dengan ketidakpuasan terhadap hasil pilpres. "Saya sendiri tidak melihat ada yang salah dari pemberitaan pers," tegas Yuddy yang juga anggota Komisi I DPR dari Partai Golkar itu.

   

Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo, Fadli Zon, juga mengatakan bisa menerima penjelasan SBY. Meskipun SBY tidak secara langsung menyampaikan permintaan maaf. "Yang paling penting, sudah ada klarifikasi, semua ini tidak terkait pilpres," ujarnya.

   

Sebelumnya, mewakili pasangan calon masing-masing, Fadli Zon dan Yuddy Chrisnandi mendesak SBY agar meminta maaf. Sebab, perkiraan SBY bahwa pengeboman dua hotel di kawasan Mega Kuningan itu berkaitan dengan pilpres semakin tidak terbukti. Proses penyelidikan polisi kian kuat mengarah kepada keterlibatan jaringan Noordin M. Top.

   

JAKARTA - Tim JK-Wiranto dan Mega-Prabowo menyambut gembira klarifikasi SBY terkait pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton. Dalam klarifikasinya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News