KLB Menambah Borok Partai

Kembalikan ke SBY sebagai Alat Pemersatu

KLB Menambah Borok Partai
KLB Menambah Borok Partai
"KLB tidak semudah apa yang dibayangkan, bahkan jika dipaksakan ini hanya akan menambah pekerjaan rumah partai itu sendiri," papar peneliti senior Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) ini.

Namun, pandangan bahwa rivalitas di internal Demokrat makin menguat diungkapkan oleh Pengamat politik LIPI Siti Zuhro. Siti menganalisa, kalau di balik SMS tersebut Marzuki benar-benar berniat mendongkel posisi Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum partai. Marzuki ngebet jadi ketua umum. "Maksud awalnya mungkin mewanti-wanti agar Demokrat dikembalikan ke SBY sebagai alat pemersatu. Tapi, sisi rivalitasnya terlihat sangat jelas bahwa Marzuki ingin jadi ketua umum Demokrat," katanya, kemarin.

Usai kongres Demokrat di Bandung tahun lalu, Marzuki memang dengan legowo mengatakan bisa menerima kemenangan Anas. Namun, kata Siti, hal itu bukan berarti nafsu Marzuki untuk jadi ketua umum hilang begitu saja. "Apalagi, Marzuki pernah bilang, kalau dirinya jadi ketua DPR sekaligus sebagai ketua umum Demokrat, kerjanya akan lebih maksimal. Ini menandakan dia masih bernafsu dengan posisi itu. Makanya, saat peluang muncul, niat itu muncul lagi," tuturnya.

Diingatkan Siti, pergantian ketua umum tidak akan bisa menyelesaikan masalah Demokrat yang saat ini babak belur dihantam isu Nazaruddin. Kalau sampai Marzuki mendorong KLB (kongres luar biasa) dalam Rakornas Demokrat yang akan digelar 23 Juli nanti untuk melengserkan Anas, maka yang akan hancur justru Demokrat.

JAKARTA - Wacana kongres luar biasa Demokrat semakin kencang terdengar setelah pesan singkat Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie kepada Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News