KLHK Meluncurkan SOIFO 2022, Dokumentasi Kebijakan Mengelola Hutan & Lingkungan

KLHK Meluncurkan SOIFO 2022, Dokumentasi Kebijakan Mengelola Hutan & Lingkungan
Menteri Lingkungan Hidup dan Keuhtanan (LHK) Siti Nurbaya. Foto: KLHK

Dia menyampaikan Indonesia menyerahkan Enhanced NDC ke Sekretariat UNFCCC pada 23 September 2022, yang mencerminkan peningkatan target penurunan emisi dari 29% menjadi 31,89% tanpa syara, dan 41% menjadi 43,20% bersyarat.

Enhanced NDC itu merupakan transisi yang sejalan dengan Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050 dengan visi untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

NDC terbaru itu menggambarkan tindakan untuk meningkatan tujuan yang lebih ambisius, berkontribusi mencegah peningkatan suhu rata-rata global 2 °C, dan mengejar upaya membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 °C di atas tingkat pra-industri.

"Beberapa kebijakan dan implementasi program akan terus diperkuat dan ditingkatkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi sektor kehutanan dan dampak perubahan iklim," ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan Indonesia berpandangan bahwa hutan dan tata guna lahan memainkan peran penting dalam mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.

Dia mengatakan Indonesia menganggap Kehutanan dan Tata Guna Lahan (FOLU) sebagai sektor utama dalam mencapai target NDC.

Diketahui, sebagian besar pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia akan dipenuhi oleh FOLU dan setelah melakukan analisis menyeluruh.

Pemerintah Indonesia merumuskan sejumlah strategi untuk mencapai FOLU Net Sink 2030.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan SOIFO 2022 pada acara sidang COFO di kantor pusat FAO, Roma, Italia, Selasa (4/10).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News