KLHK Siaga Tangani Karhutla di Kalimantan Barat
Dia menerangkan, Agustus ini merupakan bulan menanam bagi sebagian besar petani tradisional di Kalimantan Barat, sehingga tradisi gawai menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian kebakaran, karena masyarakat memanfaatkan cuaca kering, untuk membakar sisa-sisa pembukaan dan pembersihan ladang mereka.
"Bulan Agustus menjadi perhatian lebih bagi KLHK. Personel Manggala Agni bersama para pihak siaga melakukan patroli pada wilayah-wilayah rawan," kata Raffles.
Dia juga menjelaskan, dalam mengawali menggarap lahan pertaniannya, masyarakat melakukan pembersihan lahan, dengan membakar yang kemudian dilanjutkan dengan nugal, yaitu membuat lubang untuk menanam benih.
"Pada masa pembersihan lahan dengan tradisi membakar inilah masa rawan terpantau hotspot. Penyiapan lahan dengan metode tersebut jika tidak dikendalikan, menyebabkan api merambat ke lahan lainnya yang lebih luas," tambahnya.
Selain itu pada tempat-tempat tertentu, penyebab kebakaran juga dapat disebabkan kelalaian kegiatan masyarakat lainnya, seperti berburu, memancing/ menangkap ikan, dan sebagainya.
Tidak lupa Raffles juga mengingatkan pentingnya dukungan penegakan hukum dari aparat yang berwenang, untuk menimbulkan efek jera, selain upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan oleh Manggala Agni di lapangan. (adv/jpnn)
Menurut BMKG, iklim di Indonesia tahun 2018 lebih kering dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2017.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa
- Konflik Lahan di Kampar Makan Korban, Kelompok Tani RSA Tagih Janji KLHK