Klub Sedot Hingga 10 Persen APBD

Klub Sedot Hingga 10 Persen APBD
Foto: Dok.JPPhoto/JPNN
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengatakan, sudah saatnya Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak lagi digerogoti untuk membiayai klub sepakbola. Bila itu masih berlangsung maka tidak sehat bagi pembinaan olahraga sepakbola profesional dan kebijakan anggaran.

"APBD tidak boleh lagi digunakan untuk klub sepakbola profesional," kata Velix Wanggai disela-sela diskusi bertajuk "Sepakbola Berprestasi Tanpa APBD" di Kantor LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (16/1).

Menurut Velix, pembiayaan ini sebaiknya dialihkan ke pembangunan infrastruktur dan pembinaan bagi olahraga usia dini. "Harusnya infrastruktur dan pembinaan usia dini untuk meningkatkan karakter bangsa dan spirit. Seperti di kampung saya, Persipura tidak punya stadion, latihannya dilapangan halaman Polsek. Bisa dibayangkan kalau klub tingkat atas sudah seperti ini," katanya.

Velix mencatat sekitar Rp 10-40 miliar atau 5 sampai 10 persen dana APBD tiap tahunnya yang diberikan pada klub sepakbola. Bahkan kata dia ada daerah yang mengganggarkan lebih dari sepuluh persen. "Saya nggak usah sebutkan nama daerahnya," katanya mengelak.

JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengatakan, sudah saatnya Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News