KM Sinar Bangun Tenggelam Diduga karena Kelebihan Muatan

KM Sinar Bangun Tenggelam Diduga karena Kelebihan Muatan
Warga memadati lokasi pinggir Danau Toba pascainsiden tenggelamnya KM Sinar Bangun. Foto : ist

jpnn.com, MEDAN - Pencarian terhadap korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, masih terus dilakukan hingga hari ini.

Penyebab tenggelamnya kapal kayu tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara kapal motor tersebut tenggelam karena kelebihan muatan.

Kasi Lalu Lintas Danau Sungai dan Penyeberangan (LLASDP), Rijaya mengatakan, kapal kayu ini sebenarnya berkapasitas 60 orang penumpang. Akan tetapi penumpang yang diangkut sekitar 80 orang.

“Keterangan dari operator kapal, katanya ada sekitar 80 orang penumpang yang diangkut. Itu baru prediksi ya, karena sampai sekarang mereka baru mencari bonggol-bonggol penjualan tiketnya,” ujar Rijaya seperti dilansir pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.

Tak hanya kelebihan jumlah penumpang, dikabarkan kapal tersebut juga mengangkut sekira 55 unit kendaraan roda dua. Padahal, sesuai sertifikat, kapal itu tidak boleh membawa kendaraan dan hanya boleh membawa muatan penumpang.

“Sesuai sertifikatnya, kapasitas kapal hanya 60 orang, tapi ternyata dibawa 80 orang. Kapal itu tidak boleh membawa kendaraan roda dua, jadi over kapasitas,” beber Rijaya.

Hingga kini, tambah dia, dari sekitar 80 orang penumpang, jumlah korban yang ditemukan baru 19 orang.

Rinciannya penumpang selamat yang ditemukan KM Cinta Damai sebanyak 14 orang dibawa ke Simanindo, penumpang yang diselamatkan KMP Sumut 1 ada dua orang (satu meninggal dan satu hidup) dan penumpang yang diselamatkan KMP Sumut 2 sebanyak tiga orang hidup.

Kasi LLASDP Rijaya mengatakan, kapal kayu ini sebenarnya berkapasitas 60 orang penumpang. Akan tetapi penumpang yang diangkut sekitar 80 orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News