KNKT: Kecelakaan Tol Cipularang Diduga Akibat Rem Truk Blong

KNKT: Kecelakaan Tol Cipularang Diduga Akibat Rem Truk Blong
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. Foto: Juwita Trisna Rahayu/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga rem truk yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang mengalami blong karena kelebihan dimensi dan muatan (overdimension overloading/ODOL).

Soerjanto menjelaskan, setelah diperiksa sistem rem ditemukan tidak ada kebocoran dan bekerja dengan baik.

“Nah kenapa remnya kok bisa blong, itu kita lagi selidiki kemungkinan nanti kita melakukan dengan metode energi kita pengaruh ‘overload’ yang diangkut itu 37 ton muatnya harusnya 12 ton ‘overload’-nya sekitar 25 ton,” katanya, Jumat (6/9).

Dengan kelebihan muatan sedemikian berat, Soerjanto meyakini dapat mempengaruhi kemampuan rem. “Saya yakin overload yang segitu banyak akan berpengaruh ke kemampuan rem dari truk itu,” katanya.

Kampas rem yang panas akan mengubah dari padat menjadi gas, sementara itu apabila mengangkut lebih banyak muatan, daya cengkramnya akan semakin menekan kampas dan semakin panas. Kampas semakin panas akan semakin menguap dan berkurang, hal itu diduga yang menjadikan rem blong.

“Karena daya geseknya berkurang karena panas, jadi seolah-olah seperti blong,” ujarnya.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut Tol Cipularang dan Mitos Petilasan Keramat Gunung Hejo

Berdasarkan keterangan saksi, truk terguling karena tidak bisa mengerem dan akhirnya banting stir karena kelebihan muatan.

KNKT menduga rem truk yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang mengalami blong karena kelebihan dimensi dan muatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News