KNKT Telisik Posisi AirAsia QZ 8501 saat Menyentuh Air

KNKT Telisik Posisi AirAsia QZ 8501 saat Menyentuh Air
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil diangkat. Foto: straitstimes

Hal itu tentu langsung mengarah pada pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan sebelumnya, yang menyatakan adanya kemungkinan Stall pada pesawat.

Stall adalah kondisi dimana gaya angkat pesawat terbang turun secara tiba-tiba akibat aliran udara tidak mengalir mulus. Istilah ini biasa dipakai untuk aerofoil pada sayap.

Meski pernyataan tersebut akhirnya dibantah kembali kemarin. "Saya enggak jelaskan itu stall. Saya bilang, kalau jatih pasti jatuh. Kalau enggak stall, nggak jatuh dong," jelasnya saat ditemui di sela-sela rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR kemarin.

Dalam kesempatan itu, mantan Dirut PT KAI itu menuturkan jika pesawat berpenumpang 162 orang itu memang melakukan beberapa maneuver. Pesawat Air Asia QZ 8501 itu naik dengan kecepatan tinggi, yakni 6000 feet per menit.

Sampai akhirnya, pesawat mencapai ketinggian 38 ribu feet sebelum akhirnya hilang kontak. Hal itu diakuinya cukup mengagetkan, karena diluar kebiasaan pesawat komersil. Bahkan, hanya bisa dilakukan oleh jet tempur.

"Biasanya nggak mampu segitu. Apalagi nggak pakai tabung oksigen segala macem," tuturnya.

Kendati demikian, Jonan masih belum berani berandai-andai atas penyebab dan posisi jatuhnya pesawat tipe air bus itu. Ia meminta semua bersabar menunggu hasil penyidikan dari KNKT. (mia)


JAKARTA - Kepala Investigasi Air Asia yang ditunjuk oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Mardjono Siswosuwarno tengah mendalami


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News