Koalisi Indonesia Bersatu Berpotensi Tak Dilirik Parpol Lain, Begini Analisisnya

Koalisi Indonesia Bersatu Berpotensi Tak Dilirik Parpol Lain, Begini Analisisnya
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai komposisi partai politik dalam Koalisi Indonesia Bersatu berpotensi tidak akan bertambah.

Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbentuk setelah Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa sepakat bekerja sama.

Menurut Ujang, partai lain tidak akan tertarik bergabung dengan KIB apabila koalisi itu menyodorkan sosok Capres dan Cawapres 2024 yang elektabilitasnya rendah.

"Jika elektabilitas capres dan cawapres yang ditawarkan elektabilitasnya rendah dan berpotensi akan kalah, tidak akan ada yang gabung lagi," kata Ujang melalui layanan pesan kepada JPNN.com pada Sabtu (21/5).

Menurut dosen tetap di Universitas Al-Azhar Jakarta itu, kepentingan untuk menang pada Pilpres 2024 menjadi syarat mutlak bagi partai untuk bergabung ke KIB.

Jika kandidat yang disodorkan KIB tidak punya kekuatan maka partai lain bakal ogah bergabung dengan Golkar, PAN, dan PPP.

"Partai-partai itu akan melihat elektabilitas dari capres dan cawapresnya," beber pria kelahiran Jawa Barat itu.

Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani mengatakan parpolnya belum bersikap apakah bakal bergabung atau tidak dengan KIB.

Ujang Komarudin menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi tidak diminati parpol lain bila elektabilitas Capres 2024 yang diusung cuma begini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News