Koalisi Ini Soroti Kematian Brigadir J, Singgung Reformasi Polri

Koalisi Ini Soroti Kematian Brigadir J, Singgung Reformasi Polri
Polisi berjaga di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga saat prarekonstruksi kasus baku tembak polisi yang menewaskan Brigadir J, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia pun mengatakan salah satu persoalan yang perlu dibenahi adalah masih terjadinya penggunaan kekuatan dan penyalahgunaan kewenangan yang tidak proporsional dan berlebihan.

"Yang berdampak pada terjadinya aksi-aksi kekerasan dan tindakan sewenang-wenang lainnya," kata Julius.

Sementara itu, Direktur HRWG Daniel Awigra menyinggung peran lembaga pengawasan eksternal seperti Kompolnas dan Komnas HAM dalam memelototi pengungkapan kematian Brigadir J.

"Peran lembaga-lembaga eksternal itu perlu bekerja secara profesional dan penting untuk menjaga jarak di dalam melakukan pengawasannya demi terciptanya pengawasan yang independen dan akuntabel," kata Daniel.

Baca Juga: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu

Tentang penggunaan kekuatan senjata api oleh kepolisian, koalisi menilai memang menjadi masalah serius yang perlu dibenahi dalam institusi kepolisian.

Daniel bahkan mengingatkan Polri agar memperhatikan Resolusi Majelis Umum PBB No. 34/169 mengenai prinsip-prinsip berperilaku bagi aparat penegak hukum.

Resolusi itu menurutnya dituangkan dalam Code of Conduct Law Enforcement dan UN Basic Principle on the Use of Force and Fireams by Law Enforcement Officials mengenai penggunaan kekerasan dan penggunaan senjata api.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyoroti kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. Singgung reformasi Polri dan penggunaan senpi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News