Kolektor Rokok Merk Jadul

Kolektor Rokok Merk Jadul
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pandu Djajanto di depan deretan rokok jadul koleksinya. Foto: Yessy Artada/JPNN
"Dulu kebodohan orang kita itu dicekokin racun setiap hari, karena orang dipaksa untuk bekerja, tapi hanya menikmati rokok," ujar Pandu di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/1).

Sejak tahun 1988, Pandu mulai giat mengkoleksi berbagai macam merk rokok dan saat ini koleksi rokoknya sudah mencapai 83 merk dari 217 pabrikan rokok di Indonesia. Pandu bahkan masih hapal setiap letak rokok berserta merknya. Padahal di ruangannya, ada sekitar sembilan kotak tempat rokok yang letaknya terpisah.

"Rokok yang pertama saya koleksi yaitu bermerk Rokok Pak Tani (Jawa Tengah), Jambu Bol (Jawa Tengah), dan Retjo Pentung (Jawa Timur)," papar Pandu sambil menunjukkan rokok-rokok yang dia maksud.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah itu juga mengaku mulai mencicipi rokok sejak duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Dan akhirnya Pandu memutuskan untuk berhenti merokok di tahun 2004.

JAKARTA- Ada yang menarik dari sosok Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pandu Djajanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News