Kolonel Priyanto Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI AD

Kolonel Priyanto Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI AD
Kolonel Infanteri Priyanto (tengah) berdiri dalam posisi istirahat di tempat saat mendengar tuntutan yang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Militer Tinggi II, Jakarta, Kamis (21/4/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Kemudian, Oditur juga meminta majelis hakim yang dipimpin oleh Brigjen TNI Faridah Faisal memerintahkan supaya Kolonel Priyanto tetap ditahan.

Wirdel menyampaikan tuntutannya itu telah mempertimbangkan unsur yang meringankan dan memberatkan. 

Hal-hal yang meringankan, antara lain terdakwa berterus terang sehingga memudahkan pemeriksaan, belum pernah dihukum, dan menyesali perbuatannya.

Sementara itu, hal yang memberatkan Kolonel Priyanto adalah melibatkan dua anak buahnya saat melakukan tindak pidana.

Seusai pembacaan tuntutan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam, Hakim Ketua Brigjen TNI Faridah Faisal menjadwalkan sidang berikutnya dengan agenda pembacaan nota pembelaan (pleidoi) Kolonel Priyanto.

Majelis hakim kemudian menetapkan jadwal sidang berikutnya pada 10 Mei 2022 pukul 09.00 WIB di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.

“Terdakwa hadir lagi pada 10 Mei untuk (memberi) kesempatan kepada kuasa hukum dan terdakwa menyampaikan nota pembelaan, termasuk (jika) ada kuitansi pembelian dan STNK (mobil yang jadi barang bukti) dibawa saat sidang,” kata Faridah ke Priyanto dan penasihat hukumnya. (antara/jpnn)

Kolonel Priyanto dituntut hukuman penjara seumur hidup dan dipecat dari TNI AD. Priyanto dianggap terbukti melakukan pembunuhan berencana.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News