Kombatan GAM Ikut Buru Batu Cempaka Madu

Sehari Bisa Raup Minimal Rp 8 Juta

Kombatan GAM Ikut Buru Batu Cempaka Madu
BISA JUTAAN RUPIAH SEHARI: Yusma, warga Desa Alu Raya, menggali lubang untuk mencari batu akik di pegunungan Alu Raya, Aceh Jaya, Aceh, Minggu (4/1). Foto: Zulkarnaini/Rakyat Aceh/JPNN

’’Kadang, dalam sehari, kami harus menggali beberapa lubang dengan kedalaman 1–7 meter. Ketekunan dan kesabaran menjadi modal besar dalam pergulatan batu ini. Sebab, kadang ada, kadang tidak,’’ ujar pria yang akrab disapa Dan Ops tersebut.

Kegiatan perbatuan itu menguntungkan semua lapisan masyarakat. Mulai penambang, penadah (agen, Red), hingga tukang asah dan pedagang batu akik eceran. Rizal Ayubi, salah seorang penadah batu cempaka madu di Kota Calang, menambahkan bahwa batu itu saat ini memang sangat digandrungi berbagai kalangan.

Mulai masyarakat biasa hingga pejabat negeri ini. ’’Batu ini bukan hanya warga Aceh yang pakai, tetapi juga dari luar daerah dan luar negeri,’’ ucapnya.

Menurut dia, cempaka madu yang diburu saat ini adalah jenis cempaka madu merah atau disebut Mirah Sitrop (merah sirup, Red) oleh warga setempat. Selain itu, ada jenis lavender serta sunkis.

Dia menerangkan, sejak batu tersebut tenar, dirinya telah mendapatkan keuntungan besar. Dalam sehari, dia bisa meraup rupiah hingga puluhan juta. ’’Paling sedikit, kami mendapat Rp 8 juta dalam sehari,’’ ungkapnya. (zal/JPNN/c20/diq)


ACEH JAYA – Fenomena batu akik memang tiada habisnya. Setelah dihebohkan dengan adanya batu giok, kini Aceh kembali digemparkan dengan temuan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News