Komedi Stand-Up dengan 86 Gelak dan Tepuk

Komedi Stand-Up dengan 86 Gelak dan Tepuk
Komedi Stand-Up dengan 86 Gelak dan Tepuk

Rupanya Obama memang ingin tampil sangat rileks. Itu terkait dengan masa jabatannya yang tinggal 18 bulan lagi. Rambutnya sekarang, tambah dia, memang sudah lebih banyak abu-abu, tapi pekerjaan presiden memang sangat menantang. "Kalau rambut Michelle tetap hitam, itu karena dia makan banyak sayur dan buah," kata Obama tentang istrinya.

Bahwa dia tidak pernah kelihatan marah, itu karena dia punya penerjemah untuk menunjukkan kemarahannya. Maka, inilah yang terjadi berikutnya. Dari atas podium, Obama memanggil "penerjemah kemarahannya" yang bernama Luther. Tinggi, besar, berjas, berdasi dengan 10 cincin besar di setiap jari, plontos, dan bergaya sekuriti yang galak.

Sambil berdiri mepet menempel di belakang Obama, giliran si Luther yang berpidato. Dengan penuh kemarahan. Tapi lucu. Sesekali kemarahan Luther dipotong Obama. Sesekali Obama yang dipotong Luther. Luther bicara terus. Bergerak terus. Di belakang dan di samping Obama. Sesekali menempel dan memegang badan Obama. Lucu sekali. Benar-benar komedi. Bukan seperti umumnya pidato kenegaraan.

Sekuriti yang diperkenalkan sebagai Luther itu ternyata seorang aktor profesional. Namanya Keegan-Michael Key. Aktor, penyanyi, dan pengisi suara. Dia, seperti juga Obama, punya ayah berkulit hitam dan ibu berkulit putih.

Rasanya baru sekali ini ada presiden yang berpidato dengan gaya stand-up comedy seperti itu. Dan publik ternyata bersimpati. Dan terhibur. Yang diserang pun tertawa. (*)

 

        Dahlan Iskan
Mantan CEO Jawa Pos


KITA tahu Gus Dur adalah humoris sejati. Presiden Amerika umumnya juga humoris. Tapi, baru kali ini ada presiden yang dalam pidato resminya yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News