Komentar Pengamat Soal Pemkot Bekasi Kucurkan Rp 1,1 M untuk Karangan Bunga, Fantastis

jpnn.com, BEKASI - Pengamat kebijakan publik Adi Susila mengomentari soal Pemerintah Kota Bekasi menggelontorkan Rp 1,1 miliar untuk pengadaan karangan bunga dalam APBD 2022.
Adi mengatakan adanya anggaran tersebut bisa meningkatkan perekonomian. Namun, di lain sisi bisa jadi sarana korupsi.
"Belanja pemerintah itu bisa memicu pertumbuhan ekonomi termasuk karangan bunga di Kota Bekasi bisa hidup sepanjang tidak dikorupsi," kata Adi kepada wartawan, Rabu (21/9).
"Yang perlu dicermati sepanjang itu tidak dikorupsi, penganggaran ada, tetapi sebenarnya fiktif pengadaannya itu perlu dicermati," sambung Adi.
Kendati demikian, menurut dosen Fisip Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi itu, anggaran Rp 1,1 miliar itu terlalu besar jika hanya untuk pengadaan karangan bunga.
"Menurut saya itu anggaran terlalu besar ya fantastis ya, bisa dialihkan ke UMKM atau menjalankan perintah Bapak Presiden dari pemerintah daerah harus membantu inflasi," ujar Adi.
Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi menggelontorkan Rp 1,1 miliar untuk pengadaan karangan bunga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.
Dalam laman situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi, tertulis nilai pagu paket pengadaan karangan bunga itu senilai Rp 1.139.790.000. Adapun nilai HPS paketnya Rp 1.138.229.761.
Pengamat kebijakan publik Adi Susila mengomentari soal Pemerintah Kota Bekasi menggelontorkan Rp 1,1 miliar untuk pengadaan karangan bunga dalam APBD 2022.
- Mau Kabur ke Luar Kota, Pelaku Pembunuhan Wanita di Bekasi Ditangkap
- Field Trip ke Hotel, Murid Kelas 4 SDIT Al-Hamidiyah Sawangan Belajar Pentingnya Life Skill
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Dedi Klaim Rencana Mengirim Siswa ke Barak Didukung Orang Tua, tetapi Ditolak Elite
- Bayi Perempuan Dibuang di Depan Rumah Warga Bekasi
- Wanita Tewas Diduga Dibunuh di Penginapan Bekasi, Kondisinya Memilukan