Komentari Puisi Gus Mus soal Republik Rasa Kerajaan, Ganjar: Orang Boleh Menafsirkan

“Saya masih ingat kok, dulu waktu saya baca puisinya beliau saya juga dimarahi (netizen), padahal puisinya bagus baget,” kata Ganjar.
Menantu kiai nahdiyin di Purbalingga, Jateng, itu menduga ada suasana yang sama setelah Gus Mus membaca ulang puisi tentang ‘republik rasa kerajaan’ beberapa waktu lalu.
“Tampaknya ada suasana yang terulang, tetapi saya tidak cerita," kata Ganjar.
Walakin, Ganjar sependapat dengan anggapan tentang puisi punya kekuatan untuk meluruskan kondisi yang bengkok atau memperbaiki hal yang rusak.
"Setidaknya dengan puisi, dengan kalimat, dengan kata-kata yang halus, mudah-mudahan perasaan orang akan selalu tersentuh untuk selalu eling lan waspada (ingat dan selalu mawas diri, red),” katanya.
Beberapa waktu lalu video Gus Mus membaca puisinya viral di media sosial.
Dalam video itu, Gus Mus membaca puisinya yang berjudul Zaman Kemajuan di Taman Budaya Surakarta, Selasa malam (31/10/2023).
Ada sirup rasa jeruk dan durian
Ada keripik rasa keju dan ikan
Ada republik rasa kerajaan
Bakal capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo menilai puisi Gus Mus mencerminkan situasi dan kondisi pada zaman pembuatannya.
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Mahfud MD Sebut Kejaksaan Didukung Rakyat untuk Bersihkan Peradilan
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir