Komisi IV Sebut P2L Kementan Dorong Ibu-ibu di NTT Berkebun di Pekarangan Rumah
Sebelumnya, rapat dengar pada 25 Mei 2021 terkait realokasi anggaran dan refocusing kegiatan untuk mendukung program pemurnian pelestarian plasma nutfah sapi sumba ongole (SO) sekitar Rp 14 miliar.
“Ini suatu bentuk dalam upaya membangun pengembangan plasma nutfah sapi sumba ongole sehingga kemudian kita bisa perlahan-lahan mandiri dalam aspek ketersediaan daging sapi,” ujar Yohanis.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam program dan anggaran TA 2022, Kementan akan fokus pada program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas.
Dia menyebut program nilai tambah dan daya saing industri, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan vokasi dan program dukungan manajemen.
Syahrul memerinci terkait program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas kegiatan utamanya antara lain pengembangan padi, jagung, kedelai, pangan lokal, perbenihan/perbibitan, peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat.
"Lalu pengembangan sarana dan prasarana pertanian, kegiatan perkarantinaan. Kami fokus tingkatkan produksi pangan,” tegas Syahrul. (jpnn)
Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur mengatakan program P2L (Pekarangan Pangan Lestari, red) mampu membuat ibu rumah tangga mulai menanam sayuran.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Program HDDAP Dorong Antusiasme Petani Gowa Fokus Kembangkan Hortikultura di Daerahnya
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Ikhtiar Petani Indramayu Dukung Upaya Pemerintah Stabilkan Pasokan & Harga Bawang Merah
- 4 Sayuran yang Ramah untuk Ginjal