Komisioner HAM PBB Minta Aung San Suu Kyi Lengser

Komisioner HAM PBB Minta Aung San Suu Kyi Lengser
Aung San Suu Kyi. Foto: AFP

Di banyak kesempatan, dia bahkan menolak menyebut nama etnis Rohingya. Negara yang dipimpinnya bahkan mengeluarkan larangan bagi penyelidik PBB untuk ke Rakhine.

Kekecewaan demi kekecewaan itu membuat Suu Kyi kehilangan banyak gelar kehormatan. Hanya ada satu yang tidak. Yaitu, Nobel Perdamaian yang didapatnya pada 1991.

Sekretaris Komite Nobel Norwegia Olav Njoelstad mengungkapkan bahwa penghargaan nobel di bidang apa pun diberikan untuk usaha dan capaian pada masa lalu. Bukan untuk apa yang dilakukan pada masa kini.

"Aung San Suu Kyi memenangkan Nobel Perdamaian atas perjuangannya meraih demokrasi dan kebebasan hingga 1991," tegasnya Rabu (29/8) seperti dilansir Reuters. Selain itu, ada aturan yang melarang pencabutan penghargaan nobel.

Di Kanada, seruan agar pemerintah mencabut status warga negara kehormatan untuk Suu Kyi kian santer. Status kehormatan itu dulu diberikan karena Suu Kyi gigih mendukung perdamaian dan demokrasi di Myanmar.

Terpisah, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Jenderal Senior Min Aung Hlaing kini punya akun medsos baru di VKontakte (VK).

Itu adalah medsos paling populer di Rusia. Aung Hlaing adalah satu di antara sekitar 20 jenderal dan institusi yang dihapus akunnya oleh Facebook. (sha/c6/hep)


Aung San Suu Kyi bikin kecewa dunia. Sebagai penasihat negara, perempuan 73 tahun itu seharusnya bisa lebih bijaksana soal genosida Rohingya


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News