Komite Normalisasi Terbelah

Komite Normalisasi Terbelah
George Toisutta (2 kanan) bersalaman dengan Arifin Panigoro sesaat sebelum melakukan gala dinner di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta. 27 April 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
"Kita tidak usah melihat ke belakang. Kita kerjakan yg terbaik. Kalau perlu minta bantuan siapapun," kata Arifin.

Dia mengungkapkan, untuk sport science secara khusus dirinya sudah berkomunikasi dengan ahlinya dari Australia yang saat ini sport institute nya menjadi salah satu yang terbaik di dunia. "Saya sudah berkomunikasi dengan perdana menteri Australia dan kedubes," ungkapnya.

Sementara itu, Komite Normalisasi (KN) sendiri saat ini sudah tidak satu suara menyikapi masuknya nama George Toisutta dan Arifin Panigoro. Anggota KN Joko Driyono kepada wartawan di Jakarta menegaskan jika dua bakal calon itu tidak usah diverifikasi Itu sesuai instruksi surat FIFA.

"Saya tegaskan tidak boleh. Ini pernyataan Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar, bukan pernyataan saya. Jadi, memang tidak boleh. Contoh saja saya, saya dicalonkan sebagai Exco dari Lamongan, maka saya tidak boleh diverifikasi," ujar Joko. Tapi, untuk penjelasan lebih detil tentang hasil verifikasi tim KN, pria yang juga menjabat acting Sekjen PSSI itu mengatakan sebaiknya menunggu hingga pengumuman pada 29 April besok. "Biar semua jelas dan tidak sepotong-potong," lanjutnya.

JAKARTA - Perbedaan pendapat menjelang kongres benar-benar sulit disatukan. Masing-masing pihak bersikukuh berada dalam posisi benar. Tadi malam,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News