Komitmen Indonesia untuk Memajukan Sektor Pangan Patut Dicontoh Anggota G20

Bagi Edi, prestasi ketahanan pangan Indonesia yang baik di tengah kondisi global yang muram masih belum lengkap jadi contoh.
"Prestasi ketahanan pangan harus ada nilai plus lain, yaitu daya saing. Produksi tinggi saja tidak cukup. Kemudian bisa bertahan (di tengah pandemi Covid-19 dan krisis) itu luar biasa. Tetapi untuk memberi contoh (ketahanan pangan) ke negara lain, harus ada sesuatu yang ditawarkan," tambah Edi.
Meningkatnya daya saing, jelas Edi, akan mendorong kualitas komoditas pangan Indonesia agar berhasil, produksi pangan membutuhkan sarana produksi yang mendukung.
Selain itu, produksi harus tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga, dan tepat kualitas.
"Artinya ketika sudah didaulat sebagai leader (pemimpin) G20, tentu kita tidak mengatakan yang kita capai adalah the best," kata Edi.
Dilansir dari data FAO, saat ini 3,1 miliar orang di seluruh dunia masih tidak mampu membeli makanan yang sehat.
Kelaparan terus meningkat di 2021 mencapai 828 juta orang. Dalam dua tahun, jumlah orang rawan pangan melonjak, dari 135 juta pada 2019 menjadi 193 pada 2021. (flo/jpnn)
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agricultural Organization/FAO) berharap Indonesia mampu mengajak negara G20 untuk atasi krisis pangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global