Komnas Beber Pelanggaran HAM Insiden Abepura

Saat Kongres Rakyat Papua III

Komnas Beber Pelanggaran HAM Insiden Abepura
Komnas Beber Pelanggaran HAM Insiden Abepura
Ifdhal mengatakan, seharusnya tidak perlu ada penyisiran yang dilakukan aparat. Sebab, acara tersebut diadakan melalui prosedur yang berlaku dan memiliki penanggung jawab. Bahkan mengundang Presiden SBY untuk memberikan materi. "Kalau bermasalah, tinggal datangi penanggung jawabnya. Tapi kenapa malah diserbu" Ini yang kemudian mengakibatkan pelanggaran hak hidup," urai alumni fakultas hukum UII Jogjakarta itu.

Komisioner Komnas HAM Ridha Saleh menambahkan, pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi justru saat acara sudah berakhir. "Setalh kongres selesai dua jam, tiba-tiba ada insiden itu. bahkan kami ketemu dengan seorang ibu yang mengalami luka tembak di bagian paha saat dia dalam perjalanan pulang," bebernya.

Berdasar hasil investigasi itu, Komnas mendesak Presiden SBY memercepat dialog masyarakat Papua dengan pemerintah pusat. Selain itu juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja institusi dan aparat keamanan, serta penempatan pasukan di Papua dan Papua Barat.     

"Kami juga akan sampaikan kepada Kapolri untuk dilakukan penyidikan independen terhadap internal Polri," kata Ifdhal. "Harus ada dialog yang genuine dan adil sehingga bisa mengangkat martabat masyarakat Papua," imbuh Romo Benny Susetyo dari Konferensi Wali Gereja Indonesia, yang hadir dalam keterangan tersebut.

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeber pelanggaran HAM yang terjadi dalam insiden Kongres Rakyat Papua (KRP) III di Abepura,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News