Komnas KIPI: Efek Samping Vaksinasi Covid-19 pada Anak Lebih Rendah

Komnas KIPI: Efek Samping Vaksinasi Covid-19 pada Anak Lebih Rendah
Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan efek samping dari pemberian vaksinasi Covis-19 pada anak usia 6-11 tahun lebih rendah dibanding orang dewasa.

"Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi, tidak benar KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Hindra dalam keterangannya, Selasa (25/1).

Data Komnas KIPI menunjukkan presentase KIPI serius pada usia 31-45 tahun sebanyak 122 kasus, usia 18-30 tahun ada 97 kasus, usia di atas 59 tahun sebanyak 77 kasus, usia 46-59 tahun ada 68 kasus, usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus, dan usia 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus.

Angka ini menunjukkan pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun cukup aman.

Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksin Covid-19.

Kalaupun ada KIPI, kata Hindra, sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi.

Menurut dia, dari uji klinis fase 1 dan 2 Vaksin Sinovac yang telah dilakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun, menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk.

“Tidak ada laporan KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” papar Hindra.

Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan efek samping dari pemberian vaksinasi Covis-19 pada anak usia 6 sampai 11 tahun lebih rendah dibanding orang dewasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News