Kompleks Perumahan Ditembok, Warga Kampung Slamer Kerepotan

Kompleks Perumahan Ditembok, Warga Kampung Slamer Kerepotan
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - BEKASI - Warga Kampung Slamer di Kota Bekasi, Jawa Barat, kini dibuat repot oleh tembok yang membatasi permukiman mereka dengan kompleks perumahan Griya Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati. Sebab, warga harus memutar jauh ketika harus menuju jalan ke luar kampung.

Menurut Ketua RT 06/RW 04 Kampung Slamer, Namin, tembok beton yang dibangun penghuni Perumahan Griya Jatimurni itu telah membatasi permukiman warga dengan lahan kosong milik PT Bumiland Sentosa. Yang paling kesulitan adalah ketika anak-anak Kampung Slamer hendak pergi sekolah.

"Anak-anak kalau mau berangkat sekolah harus memutar perumahan, lewat Gang Rambutan masuk ke Jalan Pos 3," keluh Namin seperti dikutip laman RMOL.

Ia menjelaskan, penutupan jalan itu juga membuat pengembang PT Bumiland Sentosa tak bisa melanjutkan pembangunan fasilitas permukiman Kampung Slamer. Yakni saluran air permukiman warga Griya Jatimurni yang terhubung dengan lahan kosong yang menjadi milik PT Bumiland Sentosa.

Namin menuturkan, lahan kosong itu mulanya seluas 6.000 meter persegi yang dimiliki seseorang bernama Sudarto. Selanjutnya, sekitar 3.000 meter persegi lahan itu pada 1992 dikembangkan menjadi kompleks perumahan Griya Jatimurni.

Sedangkan separuhnya lagi dibiarkan lantaran sang pemilik mengalami krisis keuangan. Padahal, secara keseluruhan, pembangunan drainase antara perumahan Griya Jatimurni dan lahan yang belum dibangun terhubung satu dengan lainnya.

Akibatnya, kata Namin, selama ini permukiman warga Griya Jatimurni sering kebanjiran ketika hujan. “Karena saluran air belum terbangun maksimal," paparnya.

Sang pemilik, lanjut dia, sejak 2014 sedang mengupayakan pembangunan di atas lahan yang belum sempat terbangun sejak 2004 lalu. Namun, warga sekitar rupanya menolak pembangunan itu lantaran khawatir permukiman mereka akan semakin terendam air saat hujan datang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News