Kompor 450, Dahlan Iskan: Bisa Dibayangkan Hebohnya

Kompor 450, Dahlan Iskan: Bisa Dibayangkan Hebohnya
Dahlan Iskan. Foto/dok: Disway

Menurut Dahlan, kalau yang 450 VA itu dihapus berarti kelas paling rendah menjadi 900 VA.

Dia menulis sebenarnya tidak apa-apa bila itu dilakukan, asal dibicarakan bagaimana dengan tarif dasar untuk listrik 900 VA itu. Mana tahu tarif dasar yang 900 VA bisa ikut yang 450 VA.

"Bukankah ide itu justru akan membuat subsidi listrik kian besar? Tentu. Bisa juga tidak. Tergantung penentuan tarif di pemakaian listrik di atas batas minimal itu," tulisan Dahlan.

Walakin, dia menilai penentuan tarif listrik di Indonesia memang sangat ruwet. Dia bahkan meyakini tidak semua dirut PLN hafal kelas-kelas tarif listrik. "Contohnya saya, dahulu," lanjutnya.

Baca Juga: Jangan Resah, Presiden Tegas Menyebut Tak Ada Penghapusan Golongan Listrik 450 VA

Dahlan membandingkan di negara maju, dirut PLN-nya tidak ada yang tidak hafal tingkatan tarif, karena di sana tidak ada pembatasan listrik, bahkan tidak ada pertanyaan "mau nyambung listrik yang berapa VA?".

"Sambung saja. Kalau mau hemat, ya, harus disiplin sendiri. Berapa yang Anda pakai itulah yang Anda bayar," tulisan Dahlan.

Dia menulis pelanggan listrik 900 VA jumlahnya lebih banyak lagi: 35 juta orang. Dari angka itu ada juga yang menerima subsidi listrik, 8 juta orang.

Dahlan Iskan menulis tentang wacana penghapusan daya listrik 450 VA hingga peralihan kompor gas ke kompor listrik. Bisa dibayangkan hebohnya jika itu terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News