Komunis Kucing

Komunis Kucing
Dahlan Iskan di Xinjiang, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Foto: disway.id

Mereka pun bisa merayakan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok dengan raihan prestasi besar. Itu inspirasi yang baik untuk panitia 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia, 2045.

Memang, apa pun yang ''ter'' kini ada di Tiongkok: Yang tercepat memberantas kemiskinan, tercepat pertumbuhan ekonomi, terbanyak jalan tol, terbanyak kereta cepat, terbanyak bandara baru, dan apa saja. Sampai kepada kemampuannya mendarat di bulan dan bahkan di planet Mars.

Semua itu sudah banyak diceritakan. Saya hanya akan memaparkan satu ini: Bagaimana di Tiongkok satu sungai saja –hanya satu sungai– bisa menghasilkan listrik 47.000 MW. Itu sudah sama dengan jumlah seluruh listrik di seluruh negara Republik Indonesia.

Di sungai itu, di sungai yang sama, masih akan dibangun lagi banyak bendungan. Yang masih akan menghasilkan listrik 25.000 MW.

Tambahannya itu saja cukup untuk melistriki seluruh pulau Jawa. Memang di sepanjang sungai itu akan ada 25 bendungan. Separonya sudah selesai dikerjakan. Tidak ada bendungan yang tidak menghasilkan listrik. Ada yang menghasilkan 16.000 MW ada yang hanya 500 MW.

Nama sungai itu: Jinsha. Artinya pasir emas. Lokasinya: Provinsi Sichuan bagian selatan. Dekat perbatasan dengan provinsi Yunnan.

Tentu saya pernah melewati sungai ini: saat jalan darat membelah pegunungan dari Chengdu ke Kunming. Jauh sekali. Harus bermalam di kota kecil di atas pegunungan. Hulu paling jauh sungai Jinsha ada di Provinsi Qinghai. Dekat Tibet.

Muaranya: di sungai Changjiang (d/h Yangtze). Dengan demikian sungai Jinsha itu pada dasarnya masih tergolong anak sungai Changjiang.

Negara yang paling berhasil di dunia sekarang ini adalah negara komunis. Negara yang tergolong paling gagal di dunia juga negara komunis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News