Komunitas Muslim Sydney Khawatir Insiden Martin Place Perparah Intoleransi

Komunitas Muslim di Sydney mengatakan, mereka sangat terkejut atas insiden pengepungan Kafe Lindt dan sangat prihatin terhadap sejumlah individu yang menggunakan agama sebagai tameng ‘agenda politik sesat’ mereka.
Aftab Malik dari Aliansi Peradaban PBB, yang juga bekerja di Asosiasi Muslim Lebanon di Sydney, mengatakan, ia terkejut dengan apa yang telah terjadi.
"Saya merasa komunitas Muslim telah menghadapi serangkaian peristiwa malang,” utaranya.
"Seperti halnya orang lain, mereka sangat prihatin bagaimana, lagi-lagi, iman mereka telah diseret ke lembah hitam oleh sekelompok anak muda yang tak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri," tambahnya.
Aftab mengatakan, komunitas Muslim dan masyarakat yang lebih luas menunggu kejelasan lebih lanjut atas peristiwa ini.
"Kami punya lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban, dan kami harus bersabar dan membiarkan fakta yang pahit muncul terlebih dahulu, kesimpulan apapun dibuat," katanya.
Ia menyambung, "Kami perlu untuk menghindari spekulasi liar dan menggunakan bahasa yang sensitif untuk menghindari ketegangan yang meningkat."
Komunitas Muslim di Sydney mengatakan, mereka sangat terkejut atas insiden pengepungan Kafe Lindt dan sangat prihatin terhadap sejumlah individu
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM