Komunitas NII Duga ada Golongan Menyimpang
Kepala Desa Siap Usir Tunggu Momentum
Rabu, 27 April 2011 – 06:41 WIB
GARUT - Keberadaan pengikut Negara Islam Indonesia (NII) terus mendapat sorotan. Pemicunya mereka diduga menjadi dalang pencucian otak dan penculikan beberapa mahasiswa. Komunitas di kampung NII di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, menduga muncul golongan yang menyimpang. Pria kelahiran 1922 itu mengatakan, anggota NII memang sempat melakukan ibadah sholat lima waktu dengan menghadap ke timur. "Berjalan kira-kira dua tahun. Sekarang kiblatnya sudah kembali ke barat lagi," tandasnya dalam bahasa Sunda sesekali diselingi bahasan Indonesia kemarin (26/4).
Secara administratif organisasi, komunitas NII di Kecamatan Purbayani masuk dalam wilayah Garut Selatan. Di kecamatan ini, mereka merupakan komunitas dengan jumlah terbesar dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Garut. Saat ini, tercatat ada 30-an kepala keluarga pengikut NII, dengan jumlah jiwa mencapai 150-an. Dengan komposisi pengikut yang besar, Kecamatan Caringin ditetapkan pusat wilayah.
Penanggung Jawab NII Wilayah Garut Selatan H Iri menjelaskan, saat ini komunitasnya sudah tidak rentan terhadap gesekan sesama penduduk di Desa Purbayani. Penyebabnya, banyak perbedaan pelaksanaan ibadah yang saat ini sudah kembali lagi seperti yang diterapkan penganut agama Islam pada umumnya.
Baca Juga:
GARUT - Keberadaan pengikut Negara Islam Indonesia (NII) terus mendapat sorotan. Pemicunya mereka diduga menjadi dalang pencucian otak dan penculikan
BERITA TERKAIT
- Curah Hujan Tinggi, Warga OKU Sumsel Diminta Waspada Bencana Longsor
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan
- Nilai Peserta Tes CPNS 2021 Sorsel Dirilis di Akun Resmi BKN Manokwari
- Jasad Penjual Telur yang Tenggelam di Sungai Ogan Sumsel Belum Ditemukan
- Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Bergerak
- Imigrasi Surabaya Tangkap DPO Polda NTT dan AFP dalam Kasus TPPO