Kondisi Pekerja Indonesia di Pabrik Daging yang Pernah Jadi Klaster COVID Australia

Pabrik Midfield Meats Warrnambool memang sempat tutup selama tiga hari akhir Juli lalu, setelah seorang inspektor yang mengunjungi pabrik untuk melakukan pengecekan tahunan, dinyatakan positif COVID-19.
"Seminggu kemudian, ada informasi kalau inspektor tersebut positif. Tapi dengan segera diliburkan dan seluruh karyawan, termasuk saya, dites COVID," kata Heri.
"Selama tiga hari diliburkan sembari menunggu hasil. Setelah diketahui semua hasil tes negatif, [pabrik] kembali beroperasi lagi."

Walau tidak bekerja, Heri tetap mendapatkan tunjangan dari pemerintah, yang melebihi besaran harian gajinya sebagai pekerja lepas.
"Semua karyawan baik casual, full time, dapat [tunjangan] sehari AU$200 (Rp2,1 juta)."
Hal yang sama juga pernah terjadi di tempat kerja Kristiani, yang juga menerima gaji seperti biasa ketika pabriknya ditutup.
"Minggu lalu ada yang kena. Jadi kami dites semua, pabrik tutup satu minggu, dan ketika mulai buka lagi, semuanya diperketat."
Pabrik daging merupakan salah satu sumber penularan COVID-19 atau klaster tempat kerja terbesar di Victoria
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina