Kondisi Pekerja Indonesia di Pabrik Daging yang Pernah Jadi Klaster COVID Australia

Kondisi Pekerja Indonesia di Pabrik Daging yang Pernah Jadi Klaster COVID Australia
Sejak pandemi COVID-19, Heri yang bekerja di Midfields Meats Warrnambool harus memakai masker setiap saat dan mengikuti protokol kesehatan lainnya yang semakin ketat. (Supplied: Heri Purdiawan)

Pabrik Midfield Meats Warrnambool memang sempat tutup selama tiga hari akhir Juli lalu, setelah seorang inspektor yang mengunjungi pabrik untuk melakukan pengecekan tahunan, dinyatakan positif COVID-19.

"Seminggu kemudian, ada informasi kalau inspektor tersebut positif. Tapi dengan segera diliburkan dan seluruh karyawan, termasuk saya, dites COVID," kata Heri.

"Selama tiga hari diliburkan sembari menunggu hasil. Setelah diketahui semua hasil tes negatif, [pabrik] kembali beroperasi lagi."

Kondisi Pekerja Indonesia di Pabrik Daging yang Pernah Jadi Klaster COVID Australia Photo: Penurunan produksi daging di pabrik telah mendorong supermarket di Victoria seperti Coles dan Woolworths untuk membatasi jumlah pembelian produk daging bagi setiap pelanggan. (ABC Rural: Daniel Fitzgerald)

 

Walau tidak bekerja, Heri tetap mendapatkan tunjangan dari pemerintah, yang melebihi besaran harian gajinya sebagai pekerja lepas.

"Semua karyawan baik casual, full time, dapat [tunjangan] sehari AU$200 (Rp2,1 juta)."

Hal yang sama juga pernah terjadi di tempat kerja Kristiani, yang juga menerima gaji seperti biasa ketika pabriknya ditutup.

"Minggu lalu ada yang kena. Jadi kami dites semua, pabrik tutup satu minggu, dan ketika mulai buka lagi, semuanya diperketat."

Pabrik daging merupakan salah satu sumber penularan COVID-19 atau klaster tempat kerja terbesar di Victoria

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News