Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi

Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi
Marlina mengaku jika keluarganya lebih memanfaatkan waktu bersama di rumah, ketimbang dipenuhi rasa ketakutan akibat pemberitaan di media. (Koleksi pribadi)

Rizal Halim sudah menetap di Paris sejak tahun 1994, sekarang bekerja di bidang pemasaran internasional salah satu pusat perbelanjaan fesyen di kota Paris.

Dia sendiri sejauh ini tidak tertular virus corona, namun mengenal seorang teman asal Indonesia yang memiliki gejala seperti tertular virus corona.

"Kawan saya perempuan, tinggal sendiri dan apartemennya berada di suburb cukup berjauhan dengan tempat tinggal saya , sehingga kami berbicara hanya lewat telpon."

"Dia mulai merasa panik, karena gejala batuk keringnya tidak sembuh, juga kehilangan daya penciuman. Badannya terasa lemah, linu dan suhu badan menaik sedikit," kata Rizal.

Rizal mengatakan temannya tersebut panik, karena saat itu ia belum memiliki persediaan makanan dan keperluan rumah tangga lainnya.

"Saat itu adalah awal dari karantina, sekitar tanggal 15 maret dimana pengumuman dari President Macron untuk lockdown merupakan sebuah kejutan bagi penduduk Prancis."

"Beruntung ada solidaritas dari tetangga-tetangganya yang membantu membeli keperluan makanan dan juga meminjamkan termometer."

Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi Photo: Ikon sejarah terkenal di Paris Arch de Triomph sepi di tengah krisis wabah virus corona. (Foto: Rizal Lim)

 

Warga Indonesia yang tinggal di negara-negara dengan ratusan ribu kasus virus corona tidak hanya merasa khawatir soal kesehatan mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News