Konferensi Bandung-Belgrade-Havana: Rieke Beberkan Gagasan Besar Presiden Soekarno

Konferensi Bandung-Belgrade-Havana: Rieke Beberkan Gagasan Besar Presiden Soekarno
Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka menyampaikan gagasan-gagasan besar yang selalu diperjuangkan Presiden Soekarno di Konferensi Bandung-Belgrade-Havana In Global History and Perspective di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Senin (7/11/2022). Foto: Dok. Duta ANRI

"Bagi saya, situasi ini mengindikasikan tingginya tingkat ketimpangan pendapatan dan ketidakadilan sosial di panggung global. Situasi ini jugu menandakan lahirnya New Cold War, 'Perang Dingin Baru', yang bermuatan perang dagang, perang keuangan, perang Information Communication Technology (ICT War),” cetus dia.

Karena itu, lanjut dia, semangat Konferensi Asia Afrika 1955, semangat KTT Non-Blok di Beograd 1961, tetap relevan, aktual, dan vital.

Dia pun memahami mengapa Bung Karno menggagas tentang Revolution of Mankind, Revolusi Kemanusiaan yang tidak terjebak pada istilah perang atau damai, dalam Konferensi di Beograd.

“Semangat Bandung-Beograd-Havana yang tersimpan dalam arsip bukan dongeng tentang cita-cita para pendahulu kita. Arsip tersebut adalah petunjuk perjalanan ke masa depan bagi bangsa-bangsa. Arsip itu merupakan petunjuk untuk membebaskan dunia dari ketertindasan, kebodohan, kemiskinan, ketimpangan, dan kehinaan,” tegas dia.(fri/jpnn)

Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka menyampaikan gagasan-gagasan besar yang selalu diperjuangkan Presiden Soekarno.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News