Konflik Antaretnis Myanmar, 112 Tewas

Konflik Antaretnis Myanmar, 112 Tewas
Konflik Antaretnis Myanmar, 112 Tewas
SITTWE – Ketegangan masih menyelimuti wilayah pesisir sebelah barat Myanmar. Hingga memasuki hari keenam kemarin (26/10), konflik komunal masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Semakin hari, jumlah korban tewas kian banyak. Kerugian materi pun berlipat. Tidak kurang dari 3.000 rumah hangus terbakar.

”Sampai pagi hari ini (kemarin, Red), tercatat 51 laki-laki dan 61 perempuan tewas dalam serangkaian bentrokan,” kata Win Myaing, salah seorang juru bicara pemerintah Rakhine. Angka tersebut, lanjut dia, dua kali lipat dari total jumlah korban tewas sebelumnya. Hingga Kamis lalu (25/10), tercatat sekitar 50 nyawa melayang sejak bentrokan awal pecah Minggu lalu (21/10).

Selain menewaskan 112 orang, konflik antaretnis muslim Rohingya dan Buddha Rakhine juga mengakibatkan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal. Hingga kemarin, aksi pembakaran rumah warga masih berlanjut. Puluhan ribu warga yang sebagian besar adalah kaum Rohingya pun terpaksa mengungsi. Sejauh ini, mereka bertahan di kamp-kamp pengungsi di Kota Sittwe, ibu kota Rakhine.

Kemarin PBB kembali mengungkapkan keprihatinannya atas konflik berkepanjangan di Myanmar. ”Serangan terencana, ancaman terhadap etnis tertentu, dan retorika ekstrem seperti itu harus segera dihentikan,” terang juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam pernyataan resminya. Dia juga menyatakan bahwa konflik komunal seperti itu sangat berbahaya bagi masa depan dan agenda reformasi Myanmar.

SITTWE – Ketegangan masih menyelimuti wilayah pesisir sebelah barat Myanmar. Hingga memasuki hari keenam kemarin (26/10), konflik komunal masih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News